“Sering kali karena begitu kita menginginkan impian ini menjadi kenyataan, kita jadi lupa berproses.” |
Pertanyaan terbesar sepanjang hidup q.
beberapa Waktu yang lalu disaat kuliah ada salah satu dosen saya (mf nama dosen, saya sembunyikan untuk kebaikan bersama),hehehe ...
bertanya kepada saya :
" kenapa kamu mau masuk jurusan ini, dan masuk pelajran kul saya ??_
" kenapa kamu mau masuk jurusan ini, dan masuk pelajran kul saya ??_
klo di pikir-pikir susah kan pelajaran saya"
Kurang lebih begitu kalimat beliau. Dan saya jawab:
Kurang lebih begitu kalimat beliau. Dan saya jawab:
" Kalau saya mau berusaha dengan susah payah, saya pasti bisa untuk mencapainya, di samping itu pelajaran yang bapak ajar walaupun hanya pilihan menurut q itu sangat penting karena di situ kita bakal tau tolak ukur kita selama di jurusan tersebut + - hiiihihiiiii ".
Titik.
Dan begitulah kisah kehidupan kuliah saya berjalan sampai sekarang. Penuh perjuangan, doa, air mata dan harapan.
Dan sayapun akhirnya menjadi di kenal oleh kebanyakan dosen di kampus saya ).
tetap berjuang mahasiswa
Tidak ada yang bilang bahwa mewujudkan impian itu mudah. Walaupun tidak harus selalu semua hal dibuat susah. Tapi umumnya, perjalanannya berliku, berbatu, terjal, berkerikil.
Kita sering membaca buku-buku motivasi, self help books. Semua memberikan tips-tips dan berbagai pengertian untuk membuat kita termotivasi maupun terinspirasi. Manusia membutuhkan pasokan motivasi dan inspirasi yang luar biasa untuk bisa terus berproses dalam mewujudkan impiannya.
Tak jarang impian yang menjadi pilihan hidup kita hanya dipandang sebelah mata oleh lingkungan kita, oleh teman, keluarga, atau bahkan orang tua kita sendiri. Bahkan, sangat mungkin impian kita tidak ada harganya dimata orang lain.
Tidak jarang juga yang diantara kita melepaskan impiannya, karena tidak disertai support dari lingkungan, fasilitas, serta strategi dalam mencapainya. Dan mungkin saja, kita tidak memiliki spiritualitas yang cukup untuk kuat mengalami terpaan hidup. Banyak hal yang membuat seseorang mundur dalam mencapai impiannya agar menjadi kenyataan, setiap orang mempunyai tantangan yang berbeda.
“Hanya sekarang inilah kita bisa bertindak, dan hanya sekarang inilah kita bisa membuat arti dalam kehidupan kita.” |
Sering kali karena begitu kita menginginkan impian ini menjadi kenyataan, terkadang kita jadi lupa berproses. Berpikir bahwa usaha kita sudah maksimal dan lupa ada kekuatan Tuhan yang menentukan perputaran jalannya kehidupan yang akan menentukan juga kapan kita akan berhasil,
semua orang yang mempunyai impian pasti ingin impian tersebut secepatnya jadi kenyataan.
Serta merta, kita ingin menjadi produk instant. Ya kalau jadinya instant, selesainya juga cenderung instant. Umumnya begitu.
Kenyataannya adalah semua orang berhasil di dunia, memiliki perjuangan yang luar biasa dalam mewujudkannya. Tidak jarang mereka frustrasi, tidak jarang mereka menangis, tidak jarang mereka merasa seperti sampah, kesepian, terpuruk dan buntu. Tidak jarang karena idenya, mereka dianggap tidak umum, minoritas, alien dan tidak dimengerti masyarakat atau bahkan keluarga. Tidak jarang mereka di ejek orang-orang terdekatnya dari lingkungan pergaulan hingga ke keluarga, di caci maki, dipandang sebelah mata oleh lingkungan sekitarnya. Seringkali, mereka memperjuangkan impiannya dengan mengorbankan berbagai hal dalam kehidupannya, tidak hanya masa kecil, tapi materi dan energi yang luar biasa tanpa mengenal waktu.
Di banyak situasi saat mereka akrab dengan rasa sakit karena kekecewaan bahkan hingga sakit secara fisik karena mewujudkan impian juga membutuhkan banyak aspek fisik yang luar biasa besar. Bagaimanapun juga, rasa sakit, adalah bagian dari pertumbuhan. Orang-orang yang berani mengikuti panggilan hati untuk mewujudkan impian, seringkali menemui dirinya terposisikan menjadi berbeda dan harus keluar dari standarisasi dalam masyarakat, karena mewujudkan apapun selalu ada konsekuensi dan resiko tertentu.
Begitu banyak kesuksesan orang lain yang terlihat di mata kita melalui berbagai media, namun begitu sedikit yang tertuang di media tentang betapa setiap manusia sukses atau manusia yang memberi arti dalam kehidupan, harus berproses dalam rasa sakitnya mereka masing-masing dalam jangka waktu yang lama, dalam tantangan yang bertubi-tubi, kekecewaan yang menyayat, rasa frustrasi yang mendera di setiap kali kegagalan dalam berbagai usaha menuju keberhasilan. Media, tidak bisa meliput berprosesnya seseorang dalam dimensi waktu, jadi kita tidak merasakan lamanya perjalanan waktu dalam berprosesnya seseorang. Media juga tidak bisa meliput seratus persen kedalaman gejolak berprosesnya jiwa dan rasa seseorang dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karenanya berbagai cerita di berbgai tempat apapun tentang bagaimana seseorang yang berhasil mewujudkan impian berrposes dari segi waktu, materi, tenaga, mental, jiwa dan rasa, tidak bisa kita rasakan dan hayati sepenuhnya seratus persen. Namun, setidaknya itu cukup memberikan kita ide atau gambaran tentang apa saja yang di butuhkan untuk menjadi manusia yang berhasil. Pada kenyataannya, pada saat kita jalani perjalanan berprosesnya kita untuk mewujudkan impian kita, semua tentu terasa jauh lebih berat dari apa yang kita baca, tonton atau dengar dari media. Karena yang kita jalani ada sepenuhnya dimensi waktu, rasa dan jiwa yang utuh dan penuh. Nyata senyata-nyatanya.
Pahamilah bahwa hidup adalah mengenai proses. Dan secantik apapun impian kita, ingatlah untuk lebih banyak berkonsentrasi terhadap langkah apa saja yang bisa kita kerjakan sekarang untuk mewujudkan cita-cita kita. Apa yang kita lakukan sekarang, jauh lebih penting di banding terlalu berkonsentrasi untuk berimajinasi terhadap masa depan nantinya. Terlalu berpikir ke masa depan terkadang membuat kita lupa untuk melakukan apa-apa saja yang bisa kita lakukan sekarang.
Hanya sekarang inilah kita bisa bertindak, dan hanya sekarang inilah kita bisa membuat arti dalam kehidupan kita. Perubahan dalam hidup hanya bisa dimulai sekarang, dan sekarang ini saat satu-satunya untuk membuat cita-cita kita tercapai.
Berproses untuk mewujudkan sebuah impian, selalu ada harganya. Terimalah proses sebagai bagian kehidupan yang alami, walaupun ada bagian yang menyakitkan sekalipun.
Bersiaplah jika kita mempunyai impian yang ingin diwujudkan menjadi nyata. Ambilah semua konsekuensinya dan jalanilah semua prosesnya. Semua hal dalam hidup ada harganya. Di suatu saat nanti, semua proses itu akan terbayar. Jika Tuhan mengijinkan.
Serta merta, kita ingin menjadi produk instant. Ya kalau jadinya instant, selesainya juga cenderung instant. Umumnya begitu.
Kenyataannya adalah semua orang berhasil di dunia, memiliki perjuangan yang luar biasa dalam mewujudkannya. Tidak jarang mereka frustrasi, tidak jarang mereka menangis, tidak jarang mereka merasa seperti sampah, kesepian, terpuruk dan buntu. Tidak jarang karena idenya, mereka dianggap tidak umum, minoritas, alien dan tidak dimengerti masyarakat atau bahkan keluarga. Tidak jarang mereka di ejek orang-orang terdekatnya dari lingkungan pergaulan hingga ke keluarga, di caci maki, dipandang sebelah mata oleh lingkungan sekitarnya. Seringkali, mereka memperjuangkan impiannya dengan mengorbankan berbagai hal dalam kehidupannya, tidak hanya masa kecil, tapi materi dan energi yang luar biasa tanpa mengenal waktu.
Di banyak situasi saat mereka akrab dengan rasa sakit karena kekecewaan bahkan hingga sakit secara fisik karena mewujudkan impian juga membutuhkan banyak aspek fisik yang luar biasa besar. Bagaimanapun juga, rasa sakit, adalah bagian dari pertumbuhan. Orang-orang yang berani mengikuti panggilan hati untuk mewujudkan impian, seringkali menemui dirinya terposisikan menjadi berbeda dan harus keluar dari standarisasi dalam masyarakat, karena mewujudkan apapun selalu ada konsekuensi dan resiko tertentu.
Begitu banyak kesuksesan orang lain yang terlihat di mata kita melalui berbagai media, namun begitu sedikit yang tertuang di media tentang betapa setiap manusia sukses atau manusia yang memberi arti dalam kehidupan, harus berproses dalam rasa sakitnya mereka masing-masing dalam jangka waktu yang lama, dalam tantangan yang bertubi-tubi, kekecewaan yang menyayat, rasa frustrasi yang mendera di setiap kali kegagalan dalam berbagai usaha menuju keberhasilan. Media, tidak bisa meliput berprosesnya seseorang dalam dimensi waktu, jadi kita tidak merasakan lamanya perjalanan waktu dalam berprosesnya seseorang. Media juga tidak bisa meliput seratus persen kedalaman gejolak berprosesnya jiwa dan rasa seseorang dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karenanya berbagai cerita di berbgai tempat apapun tentang bagaimana seseorang yang berhasil mewujudkan impian berrposes dari segi waktu, materi, tenaga, mental, jiwa dan rasa, tidak bisa kita rasakan dan hayati sepenuhnya seratus persen. Namun, setidaknya itu cukup memberikan kita ide atau gambaran tentang apa saja yang di butuhkan untuk menjadi manusia yang berhasil. Pada kenyataannya, pada saat kita jalani perjalanan berprosesnya kita untuk mewujudkan impian kita, semua tentu terasa jauh lebih berat dari apa yang kita baca, tonton atau dengar dari media. Karena yang kita jalani ada sepenuhnya dimensi waktu, rasa dan jiwa yang utuh dan penuh. Nyata senyata-nyatanya.
Pahamilah bahwa hidup adalah mengenai proses. Dan secantik apapun impian kita, ingatlah untuk lebih banyak berkonsentrasi terhadap langkah apa saja yang bisa kita kerjakan sekarang untuk mewujudkan cita-cita kita. Apa yang kita lakukan sekarang, jauh lebih penting di banding terlalu berkonsentrasi untuk berimajinasi terhadap masa depan nantinya. Terlalu berpikir ke masa depan terkadang membuat kita lupa untuk melakukan apa-apa saja yang bisa kita lakukan sekarang.
Hanya sekarang inilah kita bisa bertindak, dan hanya sekarang inilah kita bisa membuat arti dalam kehidupan kita. Perubahan dalam hidup hanya bisa dimulai sekarang, dan sekarang ini saat satu-satunya untuk membuat cita-cita kita tercapai.
Berproses untuk mewujudkan sebuah impian, selalu ada harganya. Terimalah proses sebagai bagian kehidupan yang alami, walaupun ada bagian yang menyakitkan sekalipun.
Bersiaplah jika kita mempunyai impian yang ingin diwujudkan menjadi nyata. Ambilah semua konsekuensinya dan jalanilah semua prosesnya. Semua hal dalam hidup ada harganya. Di suatu saat nanti, semua proses itu akan terbayar. Jika Tuhan mengijinkan.
_ AMIN _
0 komentar:
Post a Comment